Bisaliat pohon ulin dan pohon lainnya yang umurnya lebih tua dari kita dan suatu keberuntungan bisa liat sepasang burung enggang terbang bebas😍 ️‍🔥 #seruyan #samarinda #kapuas #sampitcity #kasongan #kotawaringintimur #sampitpunya #muarateweh #iklansampit #banjarbaru #kotabesi #kalimantan #kalimantantengah. 0. 0 BurungEnggang atau disebut juga burung Rangkong ini adalah salah satu fauna yang menjadi ciri khas Pulau Kalimantan dan merupakan maskot Propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, simbol Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, dan merupakan simbol kepahlawanan bagi Suku Dayak Kenyah di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur.. 96Contoh Logo Bagus Sebagai Sumber InspirasiBelajar CorelDRAW96 Contoh Logo Bagus Sebagai Sumber Inspirasi Enggangbadak seperti pada gambar burung yang Anda lihat memiliki ciri sebagai berikut: Tanduk melengkung ke atas Ekor bergaris hitam Pada betina mirip dengan jantan, tetapi matanya berwarna keputih-putihan sampai biru pucat. Enggang papan pada jantan memiliki tanduk datar berwarna kuning. Sayap bergaris pucat. BURUNGENGGANG • MAKNA GAMBAR : Burung Enggang sangat dekat dengan kehidupan Masyarakat Kaltim Perusahaan/Brand berhak untuk menempatkan logo PON XVII 2008 pada kemasan produk; Perusahaan/Brand berhak untuk mempromosikan diri sebagai pendukung PON XVII 2008 di media televisi PON XVII-2008 Kalimantan Timur diselenggarakan berdasarkan Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Burung Rangkong Enggang adalah burung yang terdiri dari 57 spesies yang tersebar di Asia dan Afrika. 14 diantaranya terdapat di Indonesia. Di antara enggang, jenis enggang gading adalah yang terbesar ukurannya, baik kepala, paruh dan tanduknya yang menutupi bagian dahinya. Enggang gading adalah salah satu dari 14 jenis burung rangkong yang ada di Indonesia dan menjadi maskot provinsi Kalimantan Barat. Karena jumlahnya yang semakin sedikit burung ini termasuk dalam jenis fauna yang dilindungi undang-undang. [caption id="attachment_193038" align="aligncenter" width="520" caption="Burung Enggang Gading yang menjadi maskot Kalbar"][/caption] Binatang yang dilindungi ini pada usia mudanya mempunyai paruh dan mahkota berwarna putih. Seiring usianya, paruh dan mahkotanya akan berubah warna menjadi oranye dan merah, ini akibat dari seringnya enggang menggesekkan paruh ke kelenjar penghasil warna oranye merah yang terletak di bawah ekornya. Burung ini menyukai daun Ara sebagai makanan favoritnya, tapi tidak jarang juga makan serangga, tikus, kadal bahkan burung kecil. Burung Enggang mempunyai kebiasaan hidup berpasang-pasangan dan cara bertelurnya merupakan suatu daya tarik tersendiri. Pada awal masa bertelur burung jantan membuat lubang yang terletak tinggi pada batang pohon untuk tempat bersarang dan bertelurnya burung betina. Selama mengerami telurnya, sang betina bersembunyi menutup lubang dengan dedaunan dan lumpur dengan lubang sebagai jendelanya. Kemudian burung jantan memberi makan burung betinanya melalui sebuah lubang kecil selama masa inkubasi, dan berlanjut sampai anak mereka tumbuh menjadi burung muda. Karena itulah burung enggang ini dijadikan sebagai contoh kehidupan bagi orang dayak untuk bermasyarakat agar selalu mencintai dan mengasihi pasangan hidupnya dan mengasuh anak mereka hingga menjadi seorang dayak yang mandiri dan dewasa. Burung enggang biasa bertengger di pohon yang tinggi, sebelum terbang Enggang memberikan tanda dengan mengeluarkan suara gak yang keras. Ketika sudah mengudara kepakan sayap enggang mengeluarkan suara yang dramatik. Burung ini hidup berkelompok sekitar 2 sampai 10 ekor tiap pohon. Terkadang burung terbang bersama dalam jumlah antara 20-30 ekor. Suara enggang ini sangat khas dan nyaring sekali seakan-akan memanggil sekawannya di balik pohon yang rindang. Musim telurnya dari bulan April sampai Juli dan anak-anak burung yang lebih besar membantu burung jantan dewasa menyediakan makan bagi burung betina dan anak-anaknya yang baru menetas. Dalam budaya Suku Dayak Kalimantan, burung enggang selalu menjadi bagiannya. Mitos dan cerita di balik burung enggang berbeda-beda di setiap daerah salah satu mitos tersebut mengatakan burung enggang adalah penjelmaan dari Panglima Burung. Panglima Burung adalah sosok yang tinggal di gunung pedalaman kalimantan dan berwujud gaib dan hanya akan hadir saat perang. Umumnya burung ini dianggap sakral dan tidak diperbolehkan untuk diburu apalagi dimakan. Bila ada burung enggang yang ditemukan mati, jasadnya tidak dibuang. Bagian kepalanya digunakan untuk hiasan kepala. Rangka kepala burung enggang yang keras bertulang akan tetap awet bentuknya. Hiasan kepala inipun hanya boleh digunakan oleh orang-orang terhormat. [caption id="attachment_193037" align="aligncenter" width="553" caption="Hiasan kepala dari burung enggang hanya boleh digunakan oleh orang-orang terhormat"] 1344946195546932043 [/caption] Namun sekarang ini burung enggang merupakan burung langka yang sudah sangat sulit di temui di hutan Kalimantan, ini dikarenakan pengerusakan hutan borneo yang terus-menerus terjadi, seperti penebangan hutan baik illegal logging maupun untuk dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit. Nasib burung enggang ini sekarang sama seperti nasib suku Dayak di borneo yang semakin terpinggirkan di tanahnya sendiri. Hal ini juga diperparah dengan maraknya perburuan yang dilakukan masyarakat sekitar. Harga persatu kepala burung Enggang dihargai Rp. 2,5 juta. Karena harganya yang mahal banyak warga pedalaman berlomba berburu burung tersebut dihutan. Rothua Octoyubelt Tambuan Gambar Lihat Catatan Selengkapnya

logo burung enggang kalimantan